Sabtu, 18 Februari 2012

Mau Liburan di Awan, Ayo ke Kawah Putih

Ingin berlibur di sebuah negeri di awan? Anda tak perlu terbang tinggi. Cukup pergi ke Kawah Putih di selatan Bandung. Uap yang muncul dari danau vulkanik ini menimbulkan efek seperti awan.

Kawah ini adalah satu dari dua kawah Gunung Patuha. Menurut sejarah, Kawah Putih ditemukan oleh seorang botanis Jerman Franz Wilhelm Junghuhn pada tahun 1837. Kawah Putih menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Bandung pada tahun 1987. Dulu kawah tersebut merupakan tambang belerang, namun kini telah berhenti produksi.

Danau kawah ini cukup luas, dan letaknya yang berada di  2.430 meter di atas permukaan laut membuat temperatur di objek wisata ini sejuk. Bila musim penghujan atau menjelang sore udara dingin pun lebih mengigit. 



Salah satu keistimewaan dari Kawah Putih adalah warna danaunya yang berubah-ubah sesuai temperatur dan kadar belerang. Terkadang warnanya kebiruan, kadang kehijauan, terkadang juga cokelat. Secara umum, apapun warna danaunya, lokasi ini didominasi warna putih. Bahkan batu-batu yang mengelilingi kawah pun telah berubah warna menjadi keputih-putihan. Oleh karena itu, sangat cocok dijuluki negeri di awan.

Lokasi kawah ini berada di tengah hutan lebat. Jarak antara gerbang utama ke danau adalah sekitar 5 km dengan jalanan yang cukup buruk. Tetapi setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Bandung, ditambah dengan perjalanan dari gerbang utama, Anda akan menyaksikan pemandangan yang spektakuler. Dari area parkir, telah dibangun tangga semen yang cukup baik. Anda harus menuruni undak-undakan tersebut untuk mencapai pinggir danau. 

Begitu tiba di pinggir danau, wisatawan dapat berjalan ke arah kanan atau kiri. Bila Anda datang setelah hujan — yang cukup sering terjadi di Bandung dan sekitarnya — berhati-hatilah karena tanah dan batu bisa jadi sangat licin. Pohon-pohon yang mengelilingi danau kering tak berdaun, menambah efek magis Kawah Putih.



Tiket memasuki kawasan ini tidak terlalu mahal, yaitu Rp 12.000 (hari biasa) dan Rp 15.000 (akhir pekan) per orang untuk wisatawan dalam negeri, dan Rp 20.000 untuk wisatawan asing. Sayangnya, biaya menjadi jauh lebih tinggi bila Anda ingin membawa mobil pribadi ke atas. Satu mobil dikenai bayaran Rp 150.000 ditambah dengan biaya per kepala. Sementara itu kendaraan roda dua hanya dikenai Rp. 5000 ditambah biaya per kepala.

Entah apa maksud pengelola wisata mengenakan biaya yang sangat tinggi bagi mobil pribadi ini. Kemungkinan besar adalah untuk “memaksa” para pengunjung menggunakan angkutan khusus yang tersedia untuk menuju ke lokasi. Saya melihat banyak wisatawan yang terlihat kesal dengan tingginya biaya masuk kendaraan roda empat (saya pun salah satunya). Akhirnya banyak wisatawan yang membawa mobil pribadi memilih angkutan ini. Biaya yang dikenakan hanya Rp 5.000 pulang pergi, sehingga dengan biaya tiket, per orang hanya membayar Rp 20.000. Jauh lebih murah bukan?

Kawah Putih bukan satu-satunya wisata di daerah Bandung selatan. Bila Anda berkesempatan berkunjung ke Kawah Putih, Anda akan melewati Desa Ciwidey yang dapat dijadikan pilihan untuk mencari tempat bermalam. Anda juga dapat berkunjung ke Situ Patengan, danau yang berada di tengah kebun teh. Selain itu, tidak jauh dari gerbang utama Kawah Putih, ada Ranca Upas, lokasi kemping di tengah pohon kayu putih, yang umum tumbuh di wilayah tersebut. Bila ingin berendam air hangat, objek wisata Cimanggu pun tidak terlalu jauh.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar